Seringkali saya sebagai konsumen merasa sedikit risih dengan keadaan suatu kedai / warung makan / warteg yang membuat nafsu makan saya jadi berkurang dan membuat saya enggan untuk kembali makan di warung tersebut di kemudian hari, ini merupakan beberapa hal yang menurut saya fatal jika tidak diperhatikan oleh para penjual, anda tentu menginginkan konsumen anda kembali dan terus kembali hingga menjadi pelanggan tetap anda bukan? berikut ini beberapa hal yang perlu di hindari bagi anda para penjual makan / warteg / warung makan :
Postingan ini sama sekali tidak bertujuan untuk menggurui atau menjudge sikap penjual / kasir warung makan, tentu tidak semua warung seperti itu kan? maka dari itu silahkan di ambil manfaatnya saja jika bermanfaat, tips cara berjualan yang baik tentu memahami apa yang di inginkan konsumen kan? its so simple..
Tidak ramah
Kerap sekali saya menemui beberapa warung makan yang mempekerjakan waiters / kasir / apalah namanya itu yang bersikap kurang menyenangkan, maksudnya disini adalah beberapa dari mereka ada yang kurang memperhatikan kenyamanan konsumen, mulai dari gaya bicara yang kurang sopan / raut wajah yang pelit senyum (senyum tapi maksa juga termasuk).
Hal diatas bisa terjadi karena beberapa kemungkinan, salah satunya yaitu karena :
- Memang dasarnya orang tersebut bukanlah ahli dibidang tersebut.
- Bos pelit sehingga gajinya sedikit.
- Tanggal tua atau habis diputusin pacar.
- Dia nggak bisa senyum (ini fatal bro..)
Menurut saya, orang yang berhadapan langsung dengan konsumen seharusnya bersikap ramah dan memberikan kenyamanan kepada konsumen, apalagi jika hanya tinggal bayar aja kok harus ketemu sama bagian kasir yang kurang ramah, pembeli masih raja to? nggak perlu di anggap raja, cukup bersikap ramah saja.
Marah - marah
Tidak jarang juga saya menemui yang seperti ini, biasanya penjual yang seperti ini buka lapak dirumahnya sendiri, jadi selain harus ngurusin lapak juga mesti menjaga / momong anaknya. Jika si anak rewel biasanya si ibu penjual yang tidak sabar bakal marah - marah kepada si anak tanpa menghiraukan kita sebagai konsumen yang hanya bisa melongo nunggu pesenan dan jadi ilfil dengan pemandangan seperti itu.
Selera makan bisa 50% berkurang!
Terlalu Kepo
Bertindak sok akrab kepada konsumen memang bagus untuk menciptakan rasa akrab antara penjual dan pembeli, namun jika diterapkan secara berlebihan hal ini bisa jadi malah membuat si konsumen merasa risih, terutama jika si penjual terlalu banyak bertanya tentang konsumen #hadeh
Beli nasi 3 bungkus buat siapa aja mbak? mbak kan ngekos sendirian?
Kok nggak sama es teh sekalian mbak?
Kok minumnya air mineral?
Kok mbaknya sendirian?
Mbaknya jomblo? (yang ini indikasi penjual jones cari pasangan)Hal - hal sepele seperti itulah yang kadang membuat konsumen risih dan enggan kembali lagi, ya kalau konsumen suka dengan sifat yang seperti itu? lhah kalo enggak? sudah jelas tidak akan balik lagi mampir ke warung anda.
Ilustrasi | sumber foto : hadidalaydrus.wordpress.com |
tambahan, kalo bener sih :v
ReplyDeletememasak makanan terkesan apa adanya.
pernah suatu ketika,
aku kan sedang niat pesen makanan dengan daun-daunan gitu.
eh, daunnya gak pake di cuci malah langsung di goreng.
Set dah, mana daun tadi abis kena tanah lagi.
alhasil, makanan tidak jadi aku makan, Bayar langsung kabur
kepo sewajarnya jadinya ya :v
ReplyDeletepas pesen sambil di jak ngbrol pas dia makan diam (janggan kepo)